Asbabun Nuzul Surat Al-Ankabut Ayat 1-2 - Imam as Suyuthi : Orang Yang Mengaku Beriman, Tetapi Mereka Tetap Di Mekkah Dan Tidak Mau Ikut Hijrah

  1. “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi?”
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Asy-Sya’bi tentang firman Allah, “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi?”
    Ayat ini diturunkan pada orang-orang yang berada di Makkah. Mereka telah mengikrarkan diri masuk Islam. Selanjutnya para sahabat Rasulullah yang ada di Madinah mengirimkan surat kepada mereka bahwa ikrar dan keislaman mereka tidak diterima hingga mereka mau berhijrah. Mereka kemudian keluar dengan niat untuk berhijrah ke Madinah. Orang-orang musyrik mengikuti mereka lalu memulangkan mereka kembali. Maka turunlah ayat ini. Kaum Muslimin yang ada di Madinah lalu menulis surat kepada mereka bahwasanya telah turun ayat berkenaan kalian seperti ini dan seperti ini. Mereka lalu berkata, “Kami akan keluar. Seandainya ada seorang yang membuntuti kami, maka kami akan memeranginya.” Mereka lalu keluar. Orang-orang musyrik membuntuti mereka sehingga mereka memeranginya. Di antara mereka ada yang terbunuh dan ada pula yang selamat. Maka Allah menurunkan ayat berkenaan dengan mereka, “Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan.”(An-Nahl: 110). (1)
    Diriwayatkan dari Qatadah, ia mengatakan; Diturunkan ayat pada orang-orang penduduk Makkah yang keluar berhijrah berharap menyusul Nabi. Kemudian orang-orang musyrik menghalangi mereka sehingga mereka kembali ke rumahnya. Kemudian sahabat-sahabat mereka (yang ada di Madinah) menuliskan surat kepada mereka tentang ayat Al-Quf an yang turun berkenaan dengan mereka. Kemudian mereka keluar untuk berhijrah sehingga ada di antara mereka yang terbunuh dan ada yang selamat. Maka turunlah ayat Al-Quf an, “Dan orang-orang yang berjihad di jalan-Ku, maka sungguh Aku akan menunjukkan kepada mereka jalan-Ku.’’ (Al-Ankabut: 69 ). (2)
    Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid dari Ibnu Umar, ia mengatakan; Ayat tersebut turun berkenaan dengan Ammar bin Yasir ketika ia disiksa untuk membela agama Allah, “Apakah manusia itu mengira... ” (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Diriwayatkan Ibnu Jarir (20/129). As-Suyuthi (5/141) menisbatkan riwayat ini pada Abd bin Humaid.
    2. Lihat penjelasan sebelumnya.
    3. Thabaqat Ibnu Sa’ad (3/250). Al-Qurthubi (7/5211) mengatakan; Maksud dari orang-orang adalah orang-orang Mukmin yang berada di Makkah. Orang-orang kafir Quraisy menyakiti dan menyiksa mereka yang masuk Islam semisal Maslamah bin Hisyam, Ayyash bin Abi Rabi’ah, Al-Walid bin Al-Walid, Ammar bin Yasir, Yasir ayah dari Ammar, Sumayyah ibu dari Ammar, beberapa orang dari Bani Makhzum dan yang lainnya. Ada yang mengatakan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan Mihja’ yang menjadi budak dari Umar bin Al-Khaththab. Ia adalah orang Muslim pertama yang terbunuh di perang Badar. Amir bin Al-Hadhrami melemparnya dengan anak panah sehingga ia terbunuh.