Asbabun Nuzul Surat Fussilat Ayat 22 - Imam as Suyuthi : Kelak Orang Tidak Dapat Menyembunyikan Sesuatu Dari Allah

  1. “Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan."
    Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan; ada tiga orang yang saling berdebat di sekitar Baitullah. Ketiga orang itu adalah dua orang Quraisy dan satu orang Tsaqif atau dua orang Tsaqif dan satu orang Quraisy. Salah seorang di antara mereka berkata, “Bagaimana menurut pendapat kalian, apakah Allah mendengar apa yang kita katakan?” Orang yang lain berkata, “Allah mendengar apabila kita berkata keras dan tidak mendengar apabila kita berkata pelan.” Orang yang lain berkata, “Apabila Allah mendengar apabila kita berkata keras, maka Dia juga akan mendengar ketika kita berkata pelan.” Maka Allah menurunkan ayat, “Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi." (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: muttafaq alaih. Al-Bukhari (4817) meriwayatkan dalam Bab At-Tafsir; Muslim (2775) meriwayatkan dalam Bab fi Shifat Al-Munafiqin; At-Tirmidzi, (3248) meriwayatkan dalam Bab At-Tafsir; dan Ahmad (1/381) meriwayatkan dalam Kitab Al-Musnad. Al-Qurthubi (9/6017) dan Ats-Tsa’labi mengatakan; Orang Tsaqif itu adalah seorang budak yang dikhitankan oleh Rabi’ah dan Shafwan bin Umayyah. Lihat: Ibnu Katsir (5/131).
    Catatan: Al-Qurthubi (9/6001) mengatakan bahwa seluruh ulama menyatakan ini adalah Surat Makkiyyah.