Asbabun Nuzul Surat Ar-Rahman Ayat 46 - Imam as Suyuthi : Abu Bakar Yang Selalu Mengingat Kematian

  1. “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. ”
    Ibnu Abi Hatim dan Abu Asy-Syaikh meriwayatkan dalam kitab Al-Azhamah dari Atha' bahwasanya Abu Bakar Ash-Shiddiq suatu hari mengingat kematian dan memikirkan mengenai hari kiamat, timbangan, surga, dan neraka. Kemudian ia berkata, “Sungguh aku berharap menjadi hijau-hijauan yang dari hijauan itu datanglah binatang yang memakanku dan aku tidak diciptakan.” Maka turunlah ayat, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.”
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Syaudzab, ia mengatakan; Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq. (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Lihat Ad-Durr Al-Mantsur (6/161). Ibnu Katsir (5/383) mengatakan dan menambahkan; Ayat itu turun berkenaan dengan orang yang mengatakan; “Bakarlah aku di dalam neraka, semoga Allah menyesatkan aku.” Kemudian orang tersebut bertaubat sehari semalam setelah mengatakan perkataan itu. Maka Allah menerima taubatnya dan memasukkannya ke dalam surga.
    Catatan: Al-Qurthubi (9/6551) mengatakan bahwa surat ini seluruhnya surat Makkiyyah, kecuali satu ayat yaitu firman Allah , "Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (Ar-Rahman: 29) Dalam hadits disebutkan, “Aku membacanya -maksudnya Surat Ar-Rahman- kepada para jin pada malam Jumat, maka mereka lebih baik menyambut kepada Tuhannya daripada kalian.” Para sahabat berkata, “Apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Tidaklah datang firman Allah , 'Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? ’ melainkan j in mengatakan, ‘Tidak ada sesuatu dari nikmat Tuhan kami yang kami dustakan.” Saya katakan; Hadits ini dinilai hasan oleh Al-Albani (5138) dalam Shahih Ahjami.