Mengatasi Radikalisme Ala Gus Dur

 
Mengatasi Radikalisme Ala Gus Dur

LADUNI.ID, Jakarta - Andaikata Gus Dur masih ada hari ini dan menyaksikan hiruk-pikuk aksi-aksi radikalisme dan kekerasan atas nama agama, apakah yang akan  beliau lakukan?. Ini pertanyaan yang diajukan seorang pemuda pada acara bedah buku “Gus Dur dalam Obrolon Gus Mus”, pada peresmian Pergerakan Griya Gus Dur, 24/01/16 lalu. Aku mengira-ngira saja atau berimajinasi. Membaca dan mempelajari paradigma, world view dan karakter spiritualisme Gus Dur, pertama-tama kita akan mengatakan bahwa Gus Dur tidak akan melakukan perlawanan terhadap para pelaku kekerasan dan kaum radikal melalui cara yang sama.

Dengan kata lain Gus Dur tidak akan mengatasi kelompok garis keras dan kaum radikal tersebut dengan jalan kekerasan serupa dan militeristik. Kekerasan tidak akan dilawan dengan kekerasan yang sama. Beliau sebaliknya akan mengambil dua langkah perlawanan kultural sekaligus : memajukan perdamaian di satu sisi dan mengembangkan saling pengertian antar penganut agama dan keyakinan.

Dalam hal yang pertama Gus Dur akan mengajak para pemimpin agama untuk menegakkan masyarakat baru yang maju tanpa diwarnai penindasan dan kekerasan. Ini dilakukan melalui penegakan struktur ekonomi yang berkeadilan seraya membebaskan diri dari struktur ekonomi eksploitatif. Gus Dur mengatakan, : “kalau pemerintah dan kekuasaan yang ada mengukuhkan struktur ekonomi eksploitatif, kalangan agama harus memunculkan altenatif mereka di arus bawah : penguatan swadaya masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, membebaskan diri dari kungkungan hukum yang tidak adil, dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia”.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN