Ulama NU Balikpapan : Warga Nahdliyyin Sedang Diuji Loyalitasnya dalam Pilpres

 
Ulama NU Balikpapan : Warga Nahdliyyin Sedang Diuji Loyalitasnya dalam Pilpres

Saat ini khususnya warga NU (nahdliyyin) sedang diuji loyalitasnya terhadap perkembangan politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Bagi mereka yang benar-benar Nahdhiyyin. Saya yakin akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada kyainya sendiri. Apapun partainya ataupun dia seorang non-partisan dimanapun berada.

Demikian disampaikan oleh seorang ulama Balikpapan KH. Moh. S. Fajar Ali melalui akun medsos pribadinya menanggapi keikut sertaan KH. Ma'ruf Amin dalam ajang Pilpres tahun 2019 mendatang. (13/8/2018)

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Nur Hidayah Km. 6 Balikpapan Utara tersebut, pilihan Jokowi terhadap KH. Ma'ruf Amin patut disyukuri. Hal itu menandakan bahwa Jokowi ingin dikawal oleh ulama dalam pemerintahannya. 

"Kita patut bersyukur bapak Jokowi akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada KH. Makruf Amin sebagai Cawapres beliau. Ini artinya seorang bapak Jokowi ingin dikawal oleh ulama, dan tidak tanggung-tanggung, pilihan beliau adalah ulama besar dan kyai tersepuh dijajaran struktural Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta Ketua Umum MUI pula", jelasnya.  

Kiai Fajar juga menjelaskan bahwa beda pilihan itu merupakan hak setiap warga negara Indonesia, namun tetap harus saling mengharga dan menjaga persaudaraan. 

"Semoga Allah merahmati kita, amin. Bagi saudara dan para sahabat yang tak sejalan, itu urusan kalian. Itu hak kalian pula sebagai warga negara. Kita saling hargai, mari tetap jaga ukhwah diantara kita. Salam NKRI.", pungkas Wakil Rais Syuriah PCNU Balikpapan tersebut.

Foto: KH. Moh. S. Fajar Ali (Tengah)