Tiga Mahasiswa UI Temukan Metode Baru Deteksi Cadangan Minyak Melalui Satelit

 
Tiga Mahasiswa UI Temukan Metode Baru Deteksi Cadangan Minyak Melalui Satelit

LADUNI.ID-Depok-Tiga mahasiswa dari Program Studi Geografi FMIPA UI yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM–PE) berhasil mendapatkan pendanaan Kemenristekdikti untuk penelitiannya tentang Blok Jambi Merang. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhamad Iqbal Januadi Putra, Diki Nurul Huda, dan Fida Afdhalia. Mereka lolos riset pendanaan Dikti dengan judul penelitian “Pendeteksian Reservoir Minyak dan Gas Onshore melalui Pemetaan Rembesan Mikro Hidrokarbon dengan Satelit di Blok Jambi Merang.

Hasil riset tersebut telah di presentasikan dalam kegiatan konferensi internasional pada Padjadjaran Earth Dialogues: International Symposium on Geophysical Issue 2018 pada tanggal 2-4 Juli 2018 lalu di Trans Luxury Hotel, Bandung. Riset tersebut mengembangkan metode eksplorasi migas dengan citra satelit. Metode tersebut menjadi jawaban atas berbagai masalah eksplorasi migas yang selama ini terkendala waktu dan biaya yang sangat besar.Penekanan waktu dan biaya dapat dilakukan karena metode yang dipergunakan adalah pemanfaatan data citra satelit yang tidak berbayar.

Hasil riset tersebut secara tidak langsung dapat menjawab tantangan peningkatan cadangan migas Indonesia yang beberapa dekade terakhir tengah menjadi masalah karena belum ditemuinya cadangan-cadangan migas baru.

Sementara itu Kepala Humas dan Komunikasi Informasi Publik Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti menjelaskan Metode baru menjanjikan keuntungan yang lebih besar karena prosesnya yang cepat, dapat dilakukan pada berbagai skala, berisiko rendah dan lebih murah jika dibandingkan dengan metode eksplorasi konvensional. 

Menurut Ketua tim peneliti, Muhammad Iqbal, fenomena rembesan mikro hidrokarbon minyak dan gas merupakan fenomena umum terjadi pada wilayah dengan keberadaan reservoir minyak dan gas bumi onshore. Keberadaan rembesan ini biasanya ditandai oleh beberapa gejala anomali yang peka terhadap spektrum panjang gelombang tertentu sehingga dapat dideteksi oleh citra satelit. Rifelly mengatakan penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan menurunnya cadangan migas di Indonesia melalui sumbangsih dalam metode eksplorasi yang jauh lebih murah, cepat, dan berisiko rendah. 

“Dari sini, kami terinspirasi untuk mendeteksi adanya Reservoir Minyak dan Gas Onshore dengan menggunakan citra Landsat 8 dan Sentinel 2, yang mana kedua citra satelit tersebut belum pernah dilakukan dan digunakan oleh siapapun sebelumnya. Sehingga ke depannya dapat dengan mudah ditemukan sumber-sumber cadangan migas baru di Indonesia,” ujarnya.