Bangsa Pidie #2: Karakteristik Awak Pidie, Bu Ie Geukira

 
Bangsa Pidie #2: Karakteristik Awak Pidie, Bu Ie Geukira

LADUNI.ID I BUDAYA-Bangsa Pidie yang kita bahas disini Pidie mengglobal termasuk saudara mudanya Pidie Jaya. Pemekaran Pijay hanya dilakukan sekitar tahun 2007 dan istilah Pidie disini termasuk Pijay. Saat keturunan Pidie atau mereka bangsa Pidie ketika ada yang memanggilnya dengan beragam istilah yang kurang, kita tidak boleh marah dan santai saja menghadapinya.

Salah satu istilah yang sering kita dengar dengan sebuan ‘Pidie Kriet’ (pelit) dan ini masih populer dan menghiasi cakrawala sudut pandang masyarakat kabupaten lain yang berada negeri paling barat nusantara itu. Aceh Pidie diklaim sebagai orang pelit karena dianggap begitu perhitungan terhadap gejolak apapun jika sudah menyangkut perkara uang atau materi. Benarkah demikian?

Apakah ini salah satu ”pelecehan” yang sering diungkapkan dengan sebutan “Pidie Kriet”. Kita akan bertanya ada apa sih “Pidie Kriet”, padahal kaum dermawan dan milyuner banyak asal dari Pidie. Lantas mengapa juga ada orang yang berpaham Pidie kriet?

Berdasarkan analisa dan referensi berbagai sumber, pengistilahan Aceh Pidie itu pelit merupakan identitas  yang tidak sesuai. Sebab pelit merupakan sikap yang melekat pada segelintir oknum bukan kelompok. Tidak bisa dibenarkan jika Aceh Pidie dikatakan pelit hanya oleh oknum tertentu tanpa mempertimbangkan oknum lainnya. Padahal, bukan hanya di Pidie terdapat orang pelit, hampir di seluruh dunia juga terdapat individu yang memiliki karakter demikian. Berikut alasan menjawab fenomena tersebut.

Pertama, terbawa arus tanpa orang yang membenarkan. Pidie kriet bisa jadi dipahami oleh sebagian orang yang sentimen terhadap masyarakat Pidie. Lalu membawa kabar yang tidak berdasar itu kepada masyarakat awam luas. Lalu ramai-ramailah mempercayai kalau orang Pidie kriet . Seolah-olah masyarakat Pidie itu semuanya pelit, tidak ada yang dermawan. Padahal tidak demikian.

Kedua, ada sitilah yang sangat terkenal dalam masyarakat Pidie, istilah ini terkhusus untuk memuliakan tamu yang datang ke Pidie, Kamoe Pidie Bu ngon Ie Meukira (Orang Pidie Makanan dan Minuman akan diperhitungkan). Istilah ini bagi orang Pidie seandainya ada tamu yang datang ke Pidie, misalnya teman anaknya yang merantau silaturrahmi ke rumah (orang Pidie terkenal dengan merantau) atau siapa saja, maka bagi orang tua si anak, mau tidak mau harus memberi minum dan makan kepada si tamu tersebut. Bila itu belum dilakukan, maka tiada kemuliaan bagi si eumpunya rumah.

***Helmi Abu Bakar el-langkawi, Penggiat Literasi asal Aceh

 

 

 

Tags