Hajar: Awal Mula Perempuan yang Memakai Anting
Laduni.ID, Jakarta - Pada mulanya anting adalah tanda yang diberikan seorang tuan kepada budak wanitanya. Dengan kata lain, bila seorang wanita telah dilubangi daun telinganya, maka dia tak lagi menjadi manusia seutuhnya. Hidupnya menjadi milik orang lain. Wanita itu pun menjadi budak seumur hidup sampai ajal menjemputnya. Tradisi ini dijalankan oleh orang-orang Yahudi sebelum Islam sebagaimana diterangkan dalam Injil, kitab Exodus 21:6.
Ketika Islam datang, tradisi melubangi daun telinga itu pun sudah ada di tengah masyarakat Arab. Hanya saja, anting telah berfungsi sebagai asesoris penghias kecantikan wanita.
Di antara yang banyak dilakukan kaum perempuan adalah melubangi ujung bawah daun telinga mereka, untuk memasang anting-anting. Pemasangan anting-anting tersebut juga sebagai tradisi yang nyaris lazim di hampir mayoritas muslimah. Lalu, siapakah yang pertama kali melubangi telinganya dalam sejarah peradaban Islam?
Abu Hilal Al-‘Askary dalam kitabnya Al-Awail, mengungkapkan fakta unik bahwa perempuan yang pertama kali melubangi ujung bawah telinganya adalah Hajar, istri kedua Nabi Ibrahim AS. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amar bin Al-‘Ash, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim AS konon sangat menghormati Hajar. Sikap yang dinilai berat sebelah tersebut membuat Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim keberatan.
“Apakah engkau akan mencontohkan yang seperti ini untuk umatmu (wahai Ibrahim)?” kata Sarah. Sebagai bentuk protes, Sarah lantas mencukur rambutnya dan menjadikannya tiga bagian. Nabi Ibrahim lantas khawatir langkah Sarah tersebut akan diikuti Hajar.
Kemudian, Nabi Ibrahim menyarankan aksi lain yang bisa membebaskan sumpah Hajar, tanpa harus mengikuti jejak memotong rambut sebagaimana dicontohkan Sarah.
“Lubangilah daun telinga bagian bawah dari Hajar,” kata Nabi Ibrahim. Perintah tersebutpun dilaksanakan oleh Sarah kepada Hajar dan memasangkan dua anting-anting.
Lalu Sarah berkata,”Tidaklah aku melihat aksi ini (melubangi dan memasang anting-anting) kecuali membuat Hajar tampak lebih cantik.”
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada 17 Oktober 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan
__________
Editor: Kholaf Al Muntadar
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...