Simposium Agama Internasional Yogyakarta Hasilkan Tujuh Rekomendasi 

 
Simposium Agama Internasional Yogyakarta Hasilkan Tujuh Rekomendasi 

LADUNI.ID,YOGYAKRTA - Symposium On Religiuos Life (ISRL) kedua di Yogyakarta ditutup hari ini, Jumat (09/11). Acara ISRL yang dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin ini menghasilkan tujuh poin rekomendasi. 

Tujuh poin Rekomendasi itu dibacakan langsung oleh Direktur ICRS UGM Yogyakarta Dr. Siti Syamsiatun. Rekomendasi pertama, Mendorong dibentuknya Asosiasi Studi Agama (International Association for the Study of Religion and Society-IASRS) dan Penerbitan Jurnal International. Kedua, Penyelenggaraan ISRL berikutnya tahun 2020 di Denpasar, Bali.

Kemudian, agama semakin nyata dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia dan belahan dunia yang multikultur. Untuk itu penguatan nilai-nilai dominan yang bersifat komunal dari penduduk lokal yang harus dihormati oleh kelompok pendatang. 
"Dalam konteks inilah sikap wasathiyah atau moderasi beragama perlu dikedepankan oleh setiap pemeluk agama," kata Syamsiatun membacakan rekomendasi ketiga

Selanjutnya, dari berbagai hasil kajian dan penelitian menunjukkan bahwa agama semakin mendapatkan tempat dalam semua level kehidupan masyarakat. Dalam hal relasi agama dan budaya secara empirik di Indonesia dan di belahan dunia nyata dan termanifestasi.

Poin rekomendasi Kelima adalah, menyepakati dan menyebarluaskan Pemikiran substansi "Pemufakatan Yogyakarta" yang didasari bahwa aktivitas keagamaan dan kebudayaan, harus dapat berkembang dan hidup berdampingan secara harmoni, rukun bersama, demi untuk merawat keutuhan masyarakat Indonesia dan dunia yang plural dan multikultural.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN