Kurikulum Pendidikan Perlu Dibenahi, HIMMA Gelar Khalaqah Ilmiyah

 
Kurikulum Pendidikan Perlu Dibenahi, HIMMA Gelar Khalaqah Ilmiyah

LADUNI.ID, Rembang - Aksi bully murid terhadap guru atau pendidik menjadi keprihatinan kalangan pengasuh pesantren, bahkan beberapa waktu yang lalu muncul di Kendal Jawa Tengah bentrok antara guru dan murid meski disinyalir hanya sekedar bergurau.

Menurut penilaian Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang KH Najih Maimoen, perlunya menata ulang kurikulum pendidikan. Menurutnya, ada dampak negatif dari kurikulum pemerintah terhadap budaya pesantren, yakni semakin memudarnya keikhlasan bertalabul ilmi dan khidmah kepada ahlul ilmi.

KH Najih mengungkapkan hal tersebut saat memberikan pembekalan kepada alumni, Himpunan Alumni Al-Anwar (HIMMA) yang menggelar halaqah ilmiah dengan "Mengupas pendidikan keagamaan di zaman sekarang untuk pesantren dan masyarakat".

Adapun kegiatan ini berlangsung pada Rabu (14/11) dan bertempat di Mushalla Komplek Mathla'ul Anwar Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang dan diikuti oleh sekitar 1500 peserta yang berasal dari para alumni dan muhibbin.

“Terkikisnya sikap tawadlu, andap asor, nurut kepada kiai, dan sopan santun, saat ini berubah menjadi sikap mudah mengkritisi, mengkritik kebijakan dan dawuhnya kiai dan asatidz, mereka menganggap kiai hanya sebatas pemilik pondok atau yayasan saja,” terangnya.

Di samping itu, Gus Najih juga mengatakan jika saat ini pesantren harus tetap mengadopsi kitab-kitab salaf meskipun sudah berbentuk pesantren modern atau universitas. “Harus diupayakan untuk mengadopsi kitab-kitab salaf, syukur kalau bisa porsi kesalafan itu diperbanyak sehingga berimbang, bahkan kalau perlu melebihi ilmu umumnya,” imbuhnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN