Peringati Maulid Nabi, Siswa Bersama Guru Padati Halaman Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah

 
Peringati Maulid Nabi, Siswa Bersama Guru Padati Halaman Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah

LaDUnI.ID, KUBU RAYA- Ratusan siswa dan puluhan guru Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah dari semua jenjang memadati halaman madrasah dalam rangka memperingati Maulid Nabi, Ahad (09/12)

Panitia pelaksana, Muhaimin SH menjelaskan bahwa acara ini digelar dalam rangka menanamkan rasa cinta dalam diri siswa terhadap Nabi Muhammad. Ia berharap ke depannya acara ini lebih meriah. "Tahun depan akan kita laksanakan lagi bersama siswa dengan persiapan yang lebih baik, agar lebih meriah", jelas pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala MTs RU Al-Khaliliyah. 

Acara digelar dari pukul 08.00 WIB dimulai dengan pembacaan Shalawat Asyraqal yang dipimpin oleh Ustadz Tamrin Misno. Dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah, KH. Hanafi Khalil. Kemudian ditutup dengan pembacaan Fi Hubbi atau Maulid Nabi oleh KH. Baharuddin Yasin.

KH. Hanafi Khalil mengangkat tema cinta, tema yang sesuai dengan siswa yang masih remaja remaja. Beliau menjelaskan, kita patut bersyukur akan adanya Nabi Muhammad. Karena kita diperintahkan untuk bersyukur dan bergembira dengan anugerah dan rahmat Allah. "Nabi Muhammad adalah anugerah dan rahmat Allah terbesar", jelasnya.

Rasa syukur itu tambahannya, bisa berbentuk rasa cinta untuk menceritakan tentang Nabi Muhammad. "Man lam ya'rif lam yuhib. Siapa yang tidak kenal, maka tidak akan cinta", tambahnya.

Ia mengambarkan orang yang benar benar cinta kepada nabi akan membuatnya rindu dan susah tidur. 
Di akhir hadiahnya beliau mengutip bait qasidah buddha yang diubah oleh Imam Bushiry
قَدْ تُنْكِرُ العَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رمد وَيُنْكِرُ الفَمُ طَعْمَ الماءِ مِنْ سَقَمِ 
Kadang mata tidak bisa terhalang untuk melihat sinar matahari jika sedang sakit mata. Begitu pun mulut tidak bisa menguknya segaranya air jadi sedang sakit tenggerokan.

Menurutnya, begitulah kita. Jika mata kita biasa digunakan untuk melihat cewek, cowok, mengidolakan artis, maka kita tidak bisa melihat Nabi Muhammad. (Faisol)