Bohong yang Dibolehkan

  1. Hadis:

    مَا لِيْ أَرَاكُمْ تَتَهَافَتُوْنَ فِي الكَذِبِ كَمَا تَهَافَتَ الفِرَاشُ فِي النَّارِ أَلَا إِنَّ كُلَّ كَذِبٍ مَكْتُوْبٌ عَلَى ابْنِ آدَمَ إِلَّا فِيْ ثَلَاثٍ كَذِبِ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ لِيُرْضِيَهَا وَكَذِبِ الرَّجُلِ فِي الحَرْبِ فَإِنَّ الحَرْبَ خِدْعَةٌ وَكَذِبِ الرَّجُلِ فِي الإِصْلَاحِ بَيْنَ الزَّوْجَيْنِ فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ (لَا خَيْرَ فِي كَثِيْرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدقَةٍ أَوْ مَعْرُوْفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ)

    Artinya:
    "Mengapa aku melihat kalian berdesak-desakan dalam kedustaan sebagaimana berdesakannya tempat tidur didalam neraka. Ketahuilah bahwa setiap kedustaan dicatat bagi anak Adam (manusia) kecuali dalam tiga hal: Dusta seorang laki-laki (suami) kepada istrinya agar ia tetap mencintainya, dusta seorang laki-laki dalam peperangan karena perang itu tipu daya, dan dusta seorang didalam perdamaian untuk mendamaikan kedua suami istri. Sebagaimana firman Allah: "tidaklah ada kebaikan didalam kebanyakan bisik-bisik mereka, kecuali orang yang menyuruh bersedekah, menyuruh kepada kebaikan atau perdamaian antar manusia."

    Asbabul Wurud:
    Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir Dari Syahr bin Hausyab bahwa Rasulullah SAW telah mengirim pasukan. Pasukan itu turun didekat seorang laki-laki yang mendekat kepada mereka. Ia membawa seekor kambing agar di sembelihnya. Mereka enggan menyembelihnya, mereka berkata "Kurus!"Orang itu berada didalam tenda bersama kambingnya. Mereka berkata keluarkan kambing itu sehingga engkau sendiri berada didalam tenda. Orang itu berkata: "Aku khawatir kambingku kepanasan."Mereka membentak: "diri kami lebih kami cintai Daripada kambingmu."Mereka akhirnya mengeluarkan kambing itu Dari tenda dan mereka masuk berteduh didalamnya. akhirnya orang itu pergi menemui Nabi mengadukan perihal perlakuan mereka kepadanya. Ketika mereka sampai ketempat Nabi, Beliau menyampaikan kepada mereka apa yang telah disampaikan oleh orang laki-laki tadi. Mereka berkata: "Dia berdusta, demi Allah kami tidak berbuat seperti yang dikatakannya. Orang itu kemudian berkata kepada Nabi: "Jika ada kebaikan pada salah seorang di antara sahabat-sahabatmu (yang mau menjadi saksi) semoga engkau dapat mempercayaiku."Maka tampillah salah seorang di antara mereka memberi kesaksian, membenarkan apa yang telah dikatakan orang itu. akhirnya Rasulullah SAW bersabda: "Aku tidak ingin melihat kalian anhi… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Ibnu Jarir didalam "At Tahdzib", oleh Al Kharaith di dalam "Masakh al Akhlak", Al-Baihaqi didalam "Syu’abul Iman"Dari jalur Syahr bin Hausyab bin Az Zaburqan Dari An Nawas bin Sam'an R.A Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad, Ibnu Jarir, Thabrani Dari Syahr bin Hausyab, Dia menerangkan bahwa Asma binti Yazid telah menyampaikan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi (artinya): "Wahai manusia apa yang membawa kalian anhi (berbaris berurutan) dalam kedustaan sebagaimana berbarisnya tempat tidur di neraka. Setiap kedustaan di catat bagi anak Adam kecuali tiga hal: Dusta terhadap istri agar ia mencintainya, dusta terhadap dua orang yang bertengkar agar keduanya berdamai dan seorang yang menipu dalam peperangan sebab tipu daya itu perang."


    Menerangkan tentang haramnya berdusta. Pendusta akan terkena siksa. Tetapi dikecualikan tiga hal sebagaimana disebutkan dalam Hadis tersebut di atas.