Sedekah yang Utama

  1. Hadis:

    أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ سِرٌّ إِلَى فَقِيْرٍ وَجُهْدٌ مِنْ مُقِلٍّ

    Artinya:
    "Sedekah yang paling utama adalah yang Dia m-Dia m (diberikan) kepada orang fakir, yang bersusah payah (memperolehnya) karena sedikit."

    Asbabul Wurud:
    Abu Umamah menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang sedekah yang paling utama, lalu Beliau menjawabnya seperti bunyi Hadis di atas. Al-Munawi berkata, bahwa Ahmad meriwayatkannya dalam sebuah Hadis yang panjang. Al-Haitsami berkata bahwa di dalam sanadnya terdapat nama Ali bin Zaid, dan Dia adalah seorang dhaif. Tetapi Hadis ini ada syawahid (saksi-saksi). di antaranya Hadis yang Diriwayatkan Imam Ahmad Dari Abu Dzar. Ia berkata: Ya Rasulullah SAW, sedekah itu sebenarnya apa? Beliau bersabda: yang berlipat ganda! Abu Dzar bertanya lagi: Maka sedekah apa yang utama? Beliau menjawab: Sedekah, yang uangnya susah diperoleh atau sedekah yang diberikan kepada orang fakir secara Dia m-Dia m. dalam Hadis Ahmad ini ada seorang bernama Abu AmruAd dimasyqi, dan riwayatnya ditinggal­kan (matruk). Demikianlah.

    Periwayat:
    At-Thabrani dalam "Al-Jami’ul Kabir" Dari Abu Umamah R.A


    Kandungan Hadis ini diperkuat oleh ayat: ”dan jika engkau menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagi kamu ?” (Al-Baqarah 271). Maka bersedekah secara Dia m-Dia m yang diberikan kepada orang fakir agar terpelihara kehormatan (harga diri)nya, dan terjauh Dari riya’ adalah lebih utama. Uang yang diperoleh dengan susah payah dan kerja keras kemudian disedekahkan (sebagiannya) termasuk pula sedekah yang utama.