Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 44 - Imam as Suyuthi : Orang Kafir Yang Mengajak Keluarganya Untuk Mengikuti Nabi, Tetapi Mereka Menolaknya

  1. “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?”
    Diriwayatkan dari Al-Wahidi dan Ats-Tsa’labi dari jalur Al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Ayat ini turun pada orang-orang Yahudi kota Madinah, seorang dari mereka mengatakan kepada keluarga istrinya, kerabatnya, dan semua yang antara ia dan mereka ada ikatan persusuan dari orang-orang Muslim, “kokohlah di atas agamamu dan taatlah pada orang itu (Muhammad karena apa yang ia bawa adalah sesuatu yang benar”, mereka menyuruh orang-orang untuk mengikuti Rasulullah akan tetapi mereka tidak melakukannya." (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Ibnu Katsir berkata, “Adalah Bani Israil memerintahkan orang-orang untuk taat kepada Allah, bertaqwa kepada-Nya, dan melakukan kebaikan, tetapi mereka tidak melakukannya, Maka Allah menghinakan mereka (1/134). Al-Qurthubi dan As-Suyuthi juga mengatakan sesuai dengan Ibnu Katsir dan As-Suyuthi menambahkan: “Bahwa mereka mendorong orang lain untuk memberi sedekah tetapi mereka malah pelit.” (1/406).
    Al-Qurthubi dan Ibnu katsir menyebutkan sebuah hadits dalam mengomentari ayat ini, dan hadits itu yaitu hadits Anas dari Rasulullah bersabda, “Saya melihat pada malam di mana aku dijalankan (Isra) banyak lelaki yang menggunting mulut mereka dengan gunting dari api neraka”, kemudian berkata, “Aku bertanya, siapa mereka wahai Jibril! ” Maka Jibril menjawab, “Mereka adalah Khuthaba, yaitu orang- orang yang menyeruh manusia kepada perbuatan baik, tetapi mereka melupakan diri mereka sendiri dan mereka membaca Al-Kitab (Taurat).” hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Al-Mubarak (819) dan seperti itu juga diriwayatkan oleh AbuNu’aim (8/43-44) dalam kitab Al-Hilyah. Tetapi, dalam periwayatan ada kelemahan yaitu Abu Shalih tidak bertemu dengan Ibnu Abbas , maka hadits ini berderajat Muncjati’.