Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah Ayat 89 - Imam as Suyuthi : Orang Kafir Awalnya Mengimani Muhammad, Namun Setelah Diutus Mereka Mengingkari

  1. “Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang ingkar itu.”
    Diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitabnya Al-Mustadrak, dan Al-Baihaqi di dalam Dalail An-Nubuwwah dengan sanad yang lemah, dari Ibnu Abbas H bahwasanya ia berkata, “Adalah Yahudi Khaibar memerangi Bani Gathafan, maka setiap kali dua kelompok ini bertemu, orang-orang Yahudi kalah. Maka orang-orang Yahudi meminta perlindungan dengan memanjatkan doa, “Ya Allah! Kami memohon kepada-Mu dengan kebenaran Muhammad seorang Nabi yang Ummi’ yang Engkau janjikan untuk Engkau utus kepada kami pada akhir zaman, berikanlah kemenangan kepada kami atas mereka.” Maka setiap mereka bertemu dengan Bani Ghathfan, mereka mendapatkan kemenangan. Akan tetapi, ketika Nabi Muhammad S diutus oleh Allah iSfe, mereka mengingkarinya. Maka Allah menurunkan ayat, “Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir." (1). Dikeluarkan Ibnu Abi Hatim dari jalur Sa’id bin Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwasanya orang-orang Yahudi memohon kemenangan atas Bani Aus dan Al-Khazraj kepada Allah dengan kedatangan Rasulullah sebelum beliau diutus. Dan ketika Allah mengutusnya, mereka mengingkari Rasulullah dan mengingkari perkataan mereka sendiri tentang Rasulullah. Maka, Mu’adz bin Jabal, Bisy bin Al-Bara’, dan Dawud bin Salamah berkata kepada mereka, “Wahai orang-orang Yahudi! Bertakwalah kepada Allah, dan berserahdirilah kalian. Sesungguhnya kalian dahulu meminta pertolongan kepada Allah dengan Muhammad atas kami dan waktu itu kami masih dalam kemusyrikan, dan kalian menceritakan kepada kami bahwasanya beliau akan diutus dan kalian menyebutkan ciri-cirinya.
    Salam bin Misykam -salah seorang dari Bani Nadhir- berkata, “Sesungguhnya dia tidak datang dengan sesuatu yang kami ketahui dan juga dia bukanlah seseorang yang kami sebutkan ciri-cirinya kepada kalian. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah." (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Derajatnya dha’if, Al-Hakim (2/263) dari jalur Abdul Malik bin Harun dan berkata, “Sangat dibutuhkan untuk mengeluarkannya di dalam buku tafsir,“ dan setelahnya Adz-Dzahabi berkata, “Tidak perlu untuk mengeluarkannya.” Abdul Malik bin Marwan: Matruk. Dan disebutkan oleh Al-Qurthubi di dalam Tafsir-nya (1/525-526) dan disepakati oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya (1/182). Tetapi Ibnu Katsir tidak menyebutkan hadits ini dengan lafazhnya, tetapi menyebutkannya dengan makna yang saling mendekati
    (2) Lihat sebelumnya, dan tidak disebutkan oleh Al-Qurthubi. Akan tetapi, disebutkan oleh Ibnu Katsir sendiri.