Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 148 - Imam as Suyuthi : Dilarang Mengatakan Kata-Kata Yang Tidak Baik Kecuali Di Beberapa Hal

  1. “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
    Diriwayatkan oleh Hannad bin As-Siri dalam kitab Az-Zuhd dari Mujahid bahwasanya ia berkata, “Firman Allah, “Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya", turun pada seorang lelaki yang bertamu di rumah seseorang di kota Madinah. Namun, sang tuan rumah tidak menjamunya dengan baik. Lalu ia keluar dari rumahnya dan memberitahu orang-orang tentang perlakuan tuan rumah yang buruk terhadapnya. Lalu ia dibolehkan melakukan hal itu (memberitahu kelakuan tuan rumah). (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Ibnu Jarir dalam Tafsir (6/3) dari Mujahid.
    Al-Qurthubi berkata, “Ayat ini turun pada seorang yang menjamu tamunya di padang pasir, dan ia tidak menjamunya dengan baik, maka turunlah firman Allah, “Kecuali oleh orang yang dianiaya... ” (3/2102).
    Ibnu Katsir berkata (1/752): diriwayatkan dari Mujahid bahwasanya seseorang menjamu seseorang di rumahnya, akan tetapi orang tersebut tidak memperlakukannya dengan baik, maka ketika orang tersebut pergi dari rumah orang tersebut, ia berkata, “aku datang ke rumah seseorang, akan tetapi ia tidak menjamuku dengan baik” dan ini adalah aj-jahru bissu’ (mengucapkan keburukan dengan terang-terangan).