Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 84 - Imam as Suyuthi : Larangan Mendoakan Dan Mensalati Orang Yang Mati Dalam Keadaan Tidak Islam

  1. “Dan janganlah kamu sekali-kali menshalatkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. ”
    Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar bahwasanya ia berkata, “Ketika Abdullah bin Ubay meninggal, anaknya datang menemui Rasulullah untuk meminta baju beliau untuk dijadikan sebagai kain kafan ayahnya, lalu beliau memberikannya. Kemudian ia meminta lagi kepada Rasulullah untuk menshalatkannya, maka beliau pun berdiri dan menshalati ayahnya. Melihat tersebut, Umar bin Al-Khaththab langsung berdiri dan memegang baju beliau dan berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menshalati ayahnya sedangkan Allah melarangmu untuk menshalati orang-orang munafik?” lalu Rasulullah berkata kepada Umar, “ Allah hanya menyuruhku memilih, Dia berfirman, “Dan aku akan melakukannya lebih dari tujuh puluh kali.” Lalu Umar mengatakan, “Akan tetapi ia adalah seorang munafik!” akan tetapi beliau tetap menshalatinya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan janganlah kamu sekali'kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya...” Setelah itu beliau tidak lagi menshalati orang- orang munafik. Hal ini dituturkan dalam hadits Umar, Anas, Jabir, dan lain-lain. (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Muttafaq Alaihi: Al-Bukhari (4670) dalam Bab At-Tafsir, Muslim (2400) dalam Bab Fi Fadhail Ash-Shahabah, dan karena sebab turun ini maka para mufassri tidak berbeda pendapat. Lihat Ibnu Jarir (10/142), Ibnu Katsir (2/499). Dan Al-Qurthubi (4/3144).