Penjelasan tentang Penyerahan Qurban dan Pernyataan Perwakilan
Menyerahkan Kurbannya Kepada Orang Lain, Lalu Oleh Orang Lain Itu Diwakilkan Kepada Orang Lain Lagi untuk Dipotong
Pertanyaan :
Bagaimana pendapat Muktamar tentang seorang yang menyerahkan seekor kambing untuk kurbannya kepada orang lain dengan berkata, “Ini kambing untuk kurban saya”, dengan tidak memakai kata-kata pernyataan mewakilkan.
Setelah waktunya kurban, orang yang menerima kurban tadi menyatakan mewakilkan kepada pembantu pemotong hewan, cukupkah hal yang sedemikian itu sebagai kurbannya?
Jawab :
Cara yang demikian itu dianggap cukup sebagai kurbannya sebagaimana yang dikuatkan oleh Imam Haramain dan Imam Ghazali.
Keterangan, dalam kitab:
- Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab[1]
وَلَوْ قَالَ جَعَلْتُ هَذِهِ الشَّاةَ أُضْحِيَّةً فَهَلْ يَكْفِيْهِ التَّعْيِيْنُ وَالْقَصْدُ عَنْ نِيَّةِ التَّضْحِيَّةِ وَالذَّبْحِ فِيْهِ وَجْهَانِ: أَصَحُّهَا عِنْدَ اْلأَكْثَرِيْنَ لاَ يَكْفِيْهِ إِلَى أَنْ قَالَ: وَرَجَّحَ إِمَامُ الْحَرَمَيْنِ وَالْغَزَالِي اْلإِكْتِفَاءَ لِتَضَمُّنِهِ النِّيَّةَ. وَبِهَذَا قَطَعَ الشَّيْخُ أَبُوْ حَامِدٍ. قَالَ لَوْ ذَبَحَهَا وَيَعْتَقِدُهَا شَاةَ لَحْمٍ أَوْ ذَبَحَهَا لِصٌّ وَقَعَتْ الْمَوْقِعُ وَالْمَذْهَبُ اْلأَوَّلُ. إهـ.
Memuat Komentar ...