Penjelasan tentang Mampu Membayar Maskawin dengan Tunai sebagai Syarat Sah Nikah
Pengertian Mampu Membayar Maskawin dengan Tunai
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan mampu membayar maskawin (mahar) dengan tunai yang menjadi syarat sahnya nikah? Jejaka lelaki yang tidak mempunyai pekerjaan dan harta, ia menikah menurut perintah orang tuanya dan sewaktu akad tidak mampu membayar maskawin, apakah sah nikahnya ataukah tidak?
Jawab :
Sesungguhnya nikahnya jejaka tersebut dalam soal tidak sah menurut pendapat yang mu’tamad oleh Ibn Hajar dan Ramli, tetapi menurut pendapat lain sah, demikian itu apabila nikahnya dengan maskawin tunai, kalau dengan maskawin tempo (nasiah) maka nikahnya sah dengan tidak ada selisih di antara ulama, apabila demikian itu telah menjadi kebiasaan.
Keterangan, dari kitab:
- Tuhfah al-Habib[1]
وَقَوْلُهُ مُعْسِرًا بِالْمَهْرِ أَي بِالْحَالِ دُوْنَ مَا اعْتِيْدَ تَأْجِيْلُهُ .
Pernyataannya tentang seseorang tidak mampu membayar maskawin, yakni jika dibayar secara kontan dan bukan yang biasa terhutang.
- Fatawa Ibn Ziyad [2]
الْمُعْتَمَدُ فِي الْفَتَاوَى أَنَّهُ لاَ يُشْتَرَطُ فِيْ تَزْوِيْجِ الْبِكْرِ بِاْلإِجْبَارِ أَنْ يَكُوْنَ الزَّوْجُ مُوْسِرًا بِمَهْرِ الْمِثْلِ كَمَا رَجَّحَهُ زَكَرِيَّا وَالْبُلْقِيْنِيُّ وَالزَّرْكَشِيُّ وَالْقُمَاطِيُّ وَأَفْهَمُهُ كَلاَمُ الشَّيْخَيْنِ إِلَى أَنْ قَالَ قُلْتُ رَجَّحَ ابْنُ حج و م ر وَغَيْرُهُمَا أَنَّهُ لاَ بُدَّ فِيْ تَزْوِيْجِ الْمُجْبِرِ بِغَيْرِ إِذْنِهَا مِنْ يَسَارِ الزَّوْجِ بِمَهْرِ الْمِثْلِ وَإِلاَّ لَمْ يَصِحَّ النِّكَاحُ فَكَلاَمُ صَاحِبِ الْفَتَاوَى وَمَا بُنِيَ عَلَيْهِ ضَعِيْفٌ فَتَأَمَّلْهُ.
Memuat Komentar ...