Imam Ahmad Bin Isa al-Muhajir Bukan Penganut Syiah

 
Imam Ahmad Bin Isa al-Muhajir Bukan Penganut Syiah

LADUNI.ID - Dijelaskan dalam berbagai sumber, pendapat yang terpopuler, bahwa madzhab al-Imam al-Muhajir adalah Sunni Syafi’i. Namun sebagian kalangan menyebut beliau sebagai seorang Imamy, alias penganut Syi’ah yang mewajibkan untuk mengikuti Imam Dua Belas (Itsna ‘Asyariyah). Nama madzhab ini dinisbatkan kepada imam-imam dua belas (al-aimmah al-itsna ‘asyar) itu, yakni al-Hadi, al-Jawwad, al-‘Askari, al-Ridha, al-Kazhim, dan seterusnya sampai kepada Imam Ali bin Abi Thalib dan Rasululullah.

Sudah maklum, al-Imam al-Muhajir mengikuti madzhab keluarganya yang berdasarkan al-Qur’an dan al-Sunnah, yang menjadi pondasi madzhab Syafi’i. Demikian pula dari segi akidah, al-Imam al-Muhajir menjadi pengikut setia madzhab leluhurnya, di antaranya Imam al-Baqir dan Imam Zainal Abidin.

Beliau mengikuti madzhab para imam yang tidak lain adalah sebagian leluhurnya itu, karena memang tidak ditemukan perbedaan atau pertentangan antara akidah para imam Ahlul Bait dengan akidah Ahlussunnah. Tentang tidak adanya perbedaan akidah itu, dijelaskan dalam kitab-kitab yang khusus membahasnya, di antaranya kitab al-Farqu baina al-Firaq karya al-Baghdadi. (Alwi bin Muhammad bin Ahmad Bilfaqih, Min A’qabi al-Budh’ah al-Muhammadiyah al-Thahirah, h. 138)

Sebagai tamsil, dalam karya al-Imam al-Syafi’i, baik dalam prosa maupun syair-syair beliau, terkadang ditemukan “tasyayyu’ (loyalitas) moderat” kepada Ahlul Bait. Dan hal ini tidak mengeluarkan beliau dari kesunniannya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN