Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

 
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sumber Gambar: Unsplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Puasa sunah terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Puasa Tahunan, Bulanan, dan Mingguan. Puasa Tahunan yaitu puasa yang dilakukan berulang dalam momentum tahunan seperti halnya puasa arafah, asyuro, tasyua. Lalu ada puasa bulanan yang dilakukan berulang dalam momentum bulanan, seprti puasa hari-hari putih (Ayyamul bid) pada tanggal13,14, dan 15 setiap bulan. Lalu ada puasa mingguan yang dilakukan berulang dalam momen mingguan, seperti puasa senin kamis.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dhoif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhoif dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan amal), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum. Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN