Asbabun Nuzul Surat Al-Qamar Ayat 47-49 - Pertanyaan Kaum Musyrik Tentang Kadar sebagai Pembuktian Kebenaran Rasulullah Sebagai Utusan Allah

Ayat di atas turun untuk menanggapi salah satu pertanyaan yang kaum musyrik ajukan kepada Nabi guna membuktikan kebenaran pengakuannya sebagai utusan Allah, yaitu pertanyaan tentang kadar.

  1. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: جَاءَتْ مُشْرِكُوْا قُرَيْشٍ إِلَي النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يُخَاصِمُونَه فِي الْقَدَرِ، فَنَزَلَتْ ‏(إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي ضَلَالٍ وَسُعُرٍ) إِلَى قَوْلِهِ‏:‏ (إِنَّا كُلَّ شَىْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ)‏. (1)

    Abu> Hurairah berkata, “Beberapa kaum musyrik mendatangi Nabi s}allalla>hu ‘alaihi wasallam guna mendebatnya terkait topik kadar, (2) lalu turunlah ayat, innal-mujrimi>na fi> d}ala>lin wasu‘ur ... hingga firman-Nya, inna> kulla syai’in khalaqna>hu biqadar.”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Diriwayatkan oleh Muslim, S{ah}i>h}} Muslim, dalam Kita>b al-Qadar, Ba>b Kull Syai’ bi Qadar, juz 4, hlm. 2046, hadis nomor 2656. (2) Muh}ammad Fu’a>d ‘Abdul-Ba>qi> dalam tah}qi>q-nya atas S{ah}i>h}} Muslim mengatakan, “Kadar yang dimaksud adalah apa saja yang ditetapkan dan diputuskan oleh Allah atas pengetahuan dan kehendak-Nya. Selain menegaskan eksistensi kadar, ayat dan hadis ini juga mengabarkan bahwa kadar itu meliputi apa saja. Artinya, segala sesuatu telah ditakdirkan oleh Allah pada zaman azali, serta diketahui dan dikehendaki oleh-Nya.”