Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 51-54 - Imam as Suyuthi : Orang-Orang Yang Menganggap Agama Yang Mereka Anut Lebih Baik Daripada Agama Yang Dibawa Oleh Muhammad

  1. “Apakah kamu tidak memerhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al-Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali- kali tidak akan memperoleh penolong baginya. Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia. Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar."
    Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Ketika Ka’ab bin Asyraf datang ke kota Makkah, orang-orang Quraisy berkata, “Apakah kamu tidak melihat orang itu yang bertahan terpisah dari kaumnya merasa bahwa ia adalah orang yang lebih baik dari pada kita, padahal kita adalah orang-orang yang selalu menunaikan haji, para pengabdi dan pemberi minum orang-orang yang menunaikan haji?,Ka’ab bin Asyraf berkata kepada mereka, “Iya kalian lebih baik darinya.” Maka turunlah firman Allah kepada mereka, “Sesunguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus", dan juga turun firman Allah, “Apakah kamu tidak memerhatikan orang'orang yang diberi bagian dari Al-Kitab!", hingga firman-Nya, “tidak akan memperoleh penolong baginya". (1) Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Bahwa orang-orang yang menggalang kekuatan golongan untuk memerangi Nabi Muhammad, mereka di antaranya dari kaum Quraisy, Ghathafan, dan Bani Quraizhah adalah Huyay bin Akhtab, Salam bin Abi Al-Huqaiq, Abu Rafi’, Rabi’ bin Abi Al-Huqaiq, Abu Amir, dan Haudzah bin Qais, mereka semua dari Bani Bani Nadhir, ketika mereka mendatangi orang-orang Quraisy, orang-orang Quraisy berkata, “Mereka adalah pendeta- pendeta Yahudi yang mereka sangat mengetahui kitab-kitab pertama yang diturunkan, maka bertanyalah kepada mereka apakah agama kalian lebih baik dari agama Muhammad? Maka orang-orang Quraisy bertanya kepada mereka, dan orang-orang tersebut menjawab, “Pastilah agama kalian lebih baik dari pada agama Muhammad, dan kalian lebih benar jalannya dari padanya (Muhammad) dan siapa saja yang mengikutinya.” Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Apakah kamu tidak memerhatikan orang'orang yang diberi bagian dari Al-Kitab!", hingga firman-Nya, “Dan Kami telah memberikannya kerajaan yang besar." (2) Dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari jalur Al-Aufi dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata, “Orang-orang Yahudi dan Nashrani berkata, “Muhammad merasa bahwa apa yang diberikan kepadanya adalah karena ketawadhuannya, sedangkan ia memiliki sembilan istri dan keinginannya hanyalah menikah saja, maka raja manakah yang lebih utama darinya?” maka turunlah firman Allah, “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya!”
    Dan diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Umar maula Afrah yang isinya lebih ringkas dari hadits ini. (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Lihat Ibnu Katsir (1/678) dan juga disebutkan oleh Al-Qurthubi seperti ini (1913/2) dan ia menyebutkan juga bahwasanya Ka’ab bin Asyraf datang kepada Abu Sufyan bin Harb dan bertanya kepadanya, kemudia ia meyebutkan riwayat ini. Dan disebutkan juga oleh Imam As-Suyuthi dalam kitabnya Ad-Dur AbMantsur (2/171) dan ia menisbahkannya kepada Sa’id bin Manshur.
    2. Disebutkan oleh Ibnu Katsir dari jalur Ibnu Ishaq, dan di dalam riwayat ini terdapat Abu Ammar, Wuhuh bin Amir, dan Haudzah bin Qais. Adapun mereka bertiga dari Bani Wail yang semuanya mereka dari Bani Nadhir... kemudian ia menyebutkan riwayat secara utuh (1/678).
    3. Disebutkan oleh Al-Qurthubi (2/1915-1916) dan berkata Adh-Dhahhak berkata, “Orang-orang Yahudi memendam rasa dengki kepada orang-orang Quraisy karena Nabi terakhir dari keturunan mereka... Al-Qurthubi berkata juga, “Ath-Thabari memilih maksud dari kerajaan yang diberikan kepada Sulaiman, dan penghalalan wanita yaitu bantahan kepada orang-orang Yahudi yang mengatakan, “j ika saja ia adalah seorang Nabi, maka ia tidak akan menikah dengan banyak wanita
    dan ia akan disibukkan dengan urusan kenabian, kemudian Allah memberitahu mereka dengan apa yang dimiliki oleh Dawud dan Sulaiman, maka orang-orang Yahudi mengakui bahwasanya Sulaiman memiliki seribu wanita, lalu Nabi bersabda kepada mereka, “seribu wanita! ” lalu mereka menjawab, “Iya, tiga ratus dengan mahar, dan tujuh ratus dengan diam-diam, dan Dawud memiliki seratus wanita”, kemudian Nabi bersabda kepada mereka, “apakah seratus wanita untuk satu lelaki dan seratus lagi untuk seorang lelaki yang lain lebih banyak dari Sembilan wanita! ” pada saat itu Nabi memiliki sembilan istri.