Asbabun Nuzul Surat Al-Anfal Ayat 17 - Imam as Suyuthi : Bantuan Allah Dengan Menurunkan Pasukan Malaikat Saat Badar

  1. “Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Aliahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang'orangmukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
    Firman Allah: “Wa ma ramaita idz ramaita” (dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar)
    Al-Hakim meriwayatkan dari Sa’id bin Al-Musayyib bahwasanya ayahnya berkata, “Pada Perang Uhud, Ubay bin Khalaf mendatangi Nabi dan Orang-orang memberikan jalan baginya, lalu Mush’ab bin Umair menghadapinya. Rasulullah melihat tulang selangka Ubay dari celah kecil antara baju besi dan helm besinya, kemudian Rasulullah menikamnya dengan tombak beliau hingga Ubay tersungkur dari kudanya. Tikaman itu tidak mengeluarkan darah, tetapi mematahkan salah satu tulang rusuknya. Lalu ia dijemput oleh kawan-kawannya, sementara ia menguak seperti suara kerbau. Kawan-kawannya pun berkata, “Mengapa kamu demikian ketakutan? Ini hanya luka kecil!” Maka ia menuturkan kepada mereka tentang perkataan Rasulullah yaitu; “Akulah yang membunuh Ubay!" Kemudian iia melanjutkan, “Demi Tuhan, seandainya luka yang aku alami ini menimpa penduduk Dzul Majazir, pasti mereka semua mati." Akhirnya Ubay benar-benar mati sebelum ia benar-benar sampai di kota Makkah. Lalu Allah menurunkan firman-Nya, “Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar...” Hadits ini sanadnya shahih, akan tetapi ia gharib. (1) Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abdurrahman bin Jubair bahwasanya pada perang Khaibar, Rasulullah S meminta sebuah busur, lalu beliau memanah benteng dan anak panah tersebut meluncur kencang mengenai Ibnu Ubai Al-Huqaiq yang sedang berbaring di ranjangnya hingga ia langsung mati. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar..." Hadits ini mursal, sanadnya jayyid (bagus), akan tetapi gharib. Yang masyhur bahwa ayat ini turun pada lemparan beliau di saat Perang Badar berkecamuk, yakni ketika beliau melempar dengan segenggam debu.” (2) Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan Ath-Thabarani meriwayatkan dari Hakim bin Hizam bahwasanya ia berkata, “Saat Perang Badar, kami mendengar suara yang jatuh ke bumi dari langit seperti suara kerikil yang jatuh di atas baskom. Dan, Rasulullah S melemparkan debu itu sehingga kami kalah. Itulah yang dimaksud oleh firman-Nya, “Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar...”
    Abu Asy-Syaikh meriwayatkan hadits serupa dari Jabir dan Ibnu Abbas. Riwayat serupa juga disebutkan oleh Ibnu Jarir dari jalur lain secara mursal. (3)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Al-Hakim (2/327) dalam Al-Mustadrak dan ia menshahihkannya seperti Adz-Dzahabi, dan disebutkan oleh Al-Qurthubi (4/2910). Dan ia menyebutkan bahwasanya Jibril & berkata kepada Nabi B, “Ambillah segenggam debu” lalu ia mengambil segenggam debu dan melemparkannya ke muka orang-orang musyrik sehingga mengenai mata, rongga hidung, dan mulut mereka. Al- Qurthubi menisbahkannya riwayat ini kepada Ibnu Abbas.
    2. Lihat sebelumnya, dan Al-Haitsami berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dan perawinya shahih.”
    3. Hasan: diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam kitab Al-Kabir (3/203), Ibnu Jarir (9/136) dalam Bab At-Tafsir.
    Aku katakan, “Ibnu Katsir menambahkan riwayat yang lain yaitu bahwasanya Rasulullah memerintahkan Ibnu Abi Al-Haqiq di Khaibar untuk mengambil busur panah, maka ia mengambil busur yang panjang. Lalu Nabi bersabda, “Ambil busur yang lain”, dan ia mengambilkan busur yang berukuran sedang, lalu Nabi melepaskan anak panah tersebut, akan tetapi anak panah tersebut berbalik arah dan mengenai Ibnu Abi Al-Haqiq yang sedang berada di atas kasurnya. Maka turunlah firman Allah, “Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar....” Ibnu Katsir (4/393). Ibnu Katsir membantah bahwasanya peristiwa ini adalah sebab turun ayat ini karena Surat ini turun pada perang badar.