Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 172-174 - Kisah Nabi dan Sahabat tidak Terpengaruh Propaganda Musuh dan Tetap Berangkat ke Badar

Dalam perjalanan meninggalkan Uhud, Abu> Sufya>n, pemimpin pasukan Quraisy, menantang Nabi untuk bertempur kembali pada tahun berikutnya di Badar. Karena pada tahun itu (4 H) terjadi paceklik, Abu> Sufya>n pun gentar dan mengurungkan niat ke Badar. Ia lalu mengutus Nu‘aim bin Mas‘u>d al-Asyja‘iy ke Madinah untuk menakut-nakuti kaum muslim dengan menyebarkan kabar bohong. Nabi dan para sahabat tidak terpengaruh oleh propaganda itu dan tetap berangkat ke Badar. Perang pun urung terjadi. Pada waktu itu di Badar sedang musim pasar sehingga kaum muslim memanfaatkannya untuk berdagang. Mereka pun pulang dengan membawa laba berlimpah. Itulah peristiwa yang menjadi latar belakang penurunan ayat-ayat ini

  1. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: لمَاَّ انْصَرَفَ أَبُوْ سُفْيَانَ وَ الْمُشْرِكُوْنَ عَنْ أُحُدٍ وَبَلَغُوْا الرَّوْحَاءَ قَالَ أَبُوْ سُفْيَانَ: لَا مُحَمَّدًا قَتَلْتُمْ وَلَا الْكَوَاعِبَ أَرْدَفْتُمْ، شَرٌّ مَا صَنَعْتُمْ، فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَدِبَ النَّاسَ، فَانْتَدَبُوْا حَتَّى بَلَغُوْا حَمْرَ اْلأَسَدِ أَوْ بِئْرَ بَنِيْ عُيَيْنَةَ، فَأَنْزَلَ الله عَزَّ وَجَلَّ: (اَلَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِلَّهِ وَالرَّسُوْلِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ) وَذَالِكَ أَنَّ أَبَا سُفْيَانَ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ: مَوْعِدُكَ مَوْسِمُ بَدْرٍ حَيْثُ قَتَلْتُمْ أَصْحَابَنَا، فَأَمَّا الْجَبَانُ فَرَجَعَ، وَأَمَّا الشُّجَاعُ فَأَخَذَ أُهْبَةَ الْقِتَالِ وَالتِّجَارَةِ، فَأَتَوْهُ فَلَمْ يَجِدُوْا بِهِ أَحَداً وَتَسَوَّقُوْا، فَأَنْزَلَ الله جَلَّ ذِكْرُهُ: (فَانْقَلِبُوْا بِنِعْمَةٍ مِنَ الله وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوْءٌ). (1)

    Ibnu ‘Abba>s berkata, “Ketika Abu> Sufya>n dan kaum musyrik meninggalkan Uhud dan sampai di Rauha’, ia berkata, ‘Kalian gagal membunuh Muhammad. Kalian pun gagal menawan gadis-gadis muda kaum muslim. Buruk sekali kerja kalian!’ Sampailah hal ini ke telinga Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam. Beliau lalu mengutus beberapa orang. Ketika mereka sampai di Hamr al-Asad atau sumur Bani ‘Uyainah, turunlah firman Allah ‘azza wajalla, allaz\i>nastaja>bu> lilla>hi warrasu>li min ba‘di ma> as}a>bahumul-qarh}. Rasulullah berbuat demikian karena Abu> Sufya>n, sebelum beranjak meninggalkan Uhud, berkata kepada beliau, ‘Kita akan berperang kembali pada musim (dagang di) Badar karena kalian telah membunuh sahabat-sahabat kami.’ (Perang itu urung terjadi karena) para pengecut (Abu> Sufya>n dan tentaranya) kembali ke Mekah (di tengah perjalanan ke Badar), sedangkan para pemberani (Nabi dan para sahabat) membawa perlengkapan perang dan barang dagangan. Sampai di Badar, Nabi dan para sahabat tidak menjumpai seorang pun (pasukan musyrik) sehingga mereka pun menjajakan barang dagangan. Allah lalu menurunkan ayat, fanqalabu> bini‘matim-minalla>h wafad}lin lam yamsashum-su>’.”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; diriwayatkan oleh at}-T{abra>niy dan an-Nasa>’iy. Al-H{ais\amiy mengatakan para perawi dalam sanad at}-T{abra>niy adalah perawi dalam S{ah}i>h}} al-Bukha>riy dan S{ah}i>h}} Muslim, selain Muh}ammad bin Mans}u>r al-Jawa>z, meskipun ia sendiri adalah perawi yang juga s\iqah. Lihat: at}-T{abra>niy, al-Mu‘jam al-Kabi>r, juz 11, hlm. 247, hadis nomor 11632; an-Nasa>’iy, as-Sunan al-Kubra>, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Tafsi>r Su>rah a>l ‘Imra>n, juz 10, hlm. 54, hadis nomor 11017; al-H{ais\amiy, Majma‘ az-Zawa>’id, dalam Kita>b al-Maga>zi>, Ba>b fi> Waq‘ah Uh}ud, juz 6, hlm. 127, hadis nomor 10113.