Asbabun Nuzul Surat Al-Ahzab Ayat 59 - Imam as Suyuthi : Perintah Agar Menutup Aurat Untuk Perempuan

  1. “Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
    Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, dari Aisyah, ia mengatakan, bahwa setelah turun ayat hijab, Saudah (istri Rasulullah) keluar rumah untuk sesuatu keperluan. Ia seorang wanita yang badannya tinggi besar sehingga mudah dikenali orang. Pada waktu itu Umar melihatnya seraya berkata, “Hai Saudah. Demi Allah, bagaimanapun kami akan dapat mengenalimu.
    Karenanya cobalah pikir, mengapa engkau keluar?” Dengan tergesa-gesa Saudah pun pulang, sementara itu Rasulullah berada di rumah Aisyah sedang memegang tulang (saat beliau makan). Ketika masuk Saudah berkata, “Ya Rasulullah, aku keluar untuk suatu keperluan dan Umar menegurku (karena ia masih mengenaliku).” Karena peristiwa itulah turun ayat ini (Al-Ahzab: 59) kepada Rasulullah pada saat tulang itu masih di tangan beliau. Maka bersabdalah Rasulullah: “Sesungguhnya Allah telah mengizinkan engkau keluar rumah untuk suatu keperluan.” (1)

    Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad di dalam kitab Ath-Thabae/at, dari Abi Malik, ia mengatakan, bahwa istri-istri Rasulullah pernah keluar malam untuk buang hajat (buang air). Pada waktu itu orang-orang munafik mengganggu dan menyakiti mereka. Hal ini diadukan kepada Rasulullah, sehingga beliau pun menegur kaum munafikin. Mereka menjawab, “Kami hanya mengganggu hamba sahaya.” Maka turunnya ayat, “Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ”
    Diriwayatkan pula oleh Ibnu Sa’ad, dari Hasan dan Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi. (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih Al-Bukhari (4790) dala Bab At-Tafsir.
    2. Ibnu Sa’ad (8/176) dan lihat Ad-Dur Al-Mantsur (5/239), Ibnu Katsir (4/299)