Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat Ayat 1 - Imam as Suyuthi : Abu Bakar Dan Umar Yang Berselisih Dalam Sebuah Perkara

  1. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
    Al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari jalur Ibnu Juraij dari Ibnu Abi Malikah bahwasanya Abdullah bin Zubair mengabarkan kepadanya bahwa ada sekelompok Bani Tamim yang datang kepada Rasulullah Abu Bakar berkata, “Perintahkanlah Al-Qa’qa’ bin Ma’bad.” Umar berkata, “Perintahkanlah Al-Aqra' bin Habis.” Abu Bakar berkata, “Tidak ada yang kamu inginkan selain untuk menyelisihi aku.” Umar berkata, “Aku tidak berharap menyelisihimu.” Keduanya lalu berselisih pendapat hingga suara keduanya terdengar keras. Maka turunlah firman Allah berkenaan dengan peristiwa itu, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya.” hingga firman-Nya, “Dan kalau sekiranya mereka bersabar.” (Al-Hujurat: 1-5). (1)
    Ibnul Mundzir meriwayatkan bahwasanya orang-orang menyembelih hewan kurban pada hari raya kurban sebelum Rasulullah Beliau lalu memerintahkan mereka untuk mengulang penyembelihan. Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. ” (2)
    Ibnu Abi Ad-Dunya meriwayatkan dalam kitab Al-Adhahi dengan redaksi; Ada seorang laki-laki yang menyembelih sebelum shalat, maka turunlah ayat tersebut.
    Ath-Thabarani meriwayatkan dari Aisyah dalam kitab Al-Ausath (3) bahwasanya orang-orang mengajukan bulan puasa sehingga mereka puasa sebelum Nabi S berpuasa. Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya... ”
    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah, ia mengatakan; dituturkan kepada kami bahwa orang-orang mengatakan, “Seandainya Allah menurunkan seperti ini ...” Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya... ” (4)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: AbBukhari (4367) meriwayatkan dalam Bab fiAbMaghazi dan At'Tirmidzi (3266) dalam Bab At'Tafsir.
    2. Al-Bukhari menuturkannya dengan memberi catatan dan disambung oleh Ibnu Hajar (8/589) dalam Fath Al-Bari.
    3. Hadits dha’if. Diriwayatkan Al-Haitsami (3/148) dan dinisbatkan kepada Ath-Thabarani. Dia mengatakan; Di sana ada Ibnu Hibban bin Rufaidah yang merupakan perawi majhul (tidak diketahui identitasnya).
    4. Ibnu Jarir (26/116) meriwayatkan. Lihat pula seluruh riwayat dari Ibnu Katsir (5/282) dan Al- Qurthubi (9/6351/6353).