Asbabun Nuzul Surat Al-Jin Ayat 1 - Imam as Suyuthi : Takjubnya Golongan Jin Setelah Mendengar Isi Al-Qur'An

  1. “Katakanlah (hai Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an), lalu mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al~Qur'an yang menakjubkan. ”
    Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia mengatakan; Rasulullah tidak pernah membacakan kepada jin dan tidak pernah melihat mereka. Akan tetapi beliau pada saat itu sedang berjalan bersama-sama para sahabat menuju Pasar Ukazh. Sementara itu, para pimpinan jin terhalang dari kabar langit dan mereka dilempar oleh obor-obor. Maka para jin itu pun kembali kepada kaumnya. Mereka berkata, “Ini tidak lain karena akan ada sesuatu yang terjadi. Pergilan ke belahan timur bumi maupun ke belahan barat bumi. Lihatlah di sana apa yang telah terjadi.” Maka para jin itu pun bepergian.
    Sekelompok jin yang menuju arah Tihamah kemudian mendekat ke arah Rasulullah yang saat itu sedang berada di kebun kurma guna melaksanakan shalat Shubuh bersama para sahabat. Ketika para jin mendengarkan Al-Qur'an, maka mereka mendengarnya dengan penuh perhatian. Mereka berkata, “Demi Allah, inilah yang menjadi penghalang antara kalian dengan kabar dari langit.” Oleh karena itu, mereka lalu kembali kepada kaumnya dan berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan.” Maka Allah menurunkan kepada Nabi-Nya, “Katakanlah (hai Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an),...” Adapun yang diwahyukan kepada beliau adalah perkataan para jin tersebut. (1)
    Ibnu Al-Jauzi meriwayatkan dalam kitab Shafwah Ash-Shafwah dengan sanadnya dari Sahal bin Abdullah, ia mengatakan; Dahulu aku berada di pinggiran daerah bekas rumah-rumah kaum Ad. Di sana aku melihat suatu kota yang terdiri dari ukiran batu. Di tengahnya ada istana yang terbuat dari bebatuan, atap dan pintunya berupa ukir-ukiran. Para jin menginap di sana. Aku lalu masuk untuk mengambil pelajaran. Tiba-tiba ada seorang tua yang berpostur tinggi besar sedang shalat menghadap ke arah Ka’bah. Dia mengenakan jubah terbuat dari bulu yang halus. Keherananku terhadap posturnya yang besar bertambah dengan keherananku atas kehalusan jubahnya. Aku lalu memberi salam kepadanya dan ia membalas salamku. Dia berkata, “Wahai Sahal, sesungguhnya tubuh tidak akan merusakkan pakaian, akan tetapi yang merusakkan pakaian adalah dosa-dosa dan makanan yang haram. Sesungguhnya jubah ini semenjak tujuh ratus tahun. Dengan jubah ini aku bertemu dengan Isa dan Muhammad Alaihimash shalatu was salam. Aku lalu beriman dengan mereka berdua.” Aku (Sahal) berkata kepadanya, “Siapa sebenarnya kamu.” Dia berkata, “Aku adalah seseorang yang menyebabkan turunnya ayat, Katakanlah (hai Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an), lalu mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan. ” (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Shahih: Al-Bukhari (773) meriwayatkan dalam Bab Al-Adzan, At-Tirmidzi (3323) dalam Bab At- Tafsir. Lihat Hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan At-Tirmidzi pada Ibnu Katsir (5/224-225) dalam Surat Al-Ahqaf. Dalam Al-Qurthubi (10/7040-7041).
    2. Riwayat ini Gharib Jiddan. Dituturkan Ibnu Al-Jauzi (2/353) dalam Sifat Ash-Shafwah.