Asbabun Nuzul Surat Al-Qiyamah Ayat 34-35 - Imam as Suyuthi : Ancaman Allah Kepada Orang Kafir

  1. “Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu."
    Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur Al-Ufi dari Ibnu Abbas, ia mengatakan; Tatkala turun ayat, “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).’’ maka Abu Jahal berkata kepada orang-orang Quraisy, “Ibu kalian kehilangan kalian. Ibnu Abi Kabsyah mengabarkan kepada kalian bahwasanya penjaga neraka ada sembilan belas, sedangkan kalian adalah orang-orang kuat. Apakah setiap sepuluh orang laki-laki di antara kalian tidak akan mampu melawan satu laki-laki penjaga neraka?” Beliau lalu berkata, “Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.’’ (1)
    An-Nasa' i meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair bahwasanya ia bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai firman-Nya, “Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.” Apakah itu sesuatu yang dikatakan Rasulullah langsung dari diri beliau atau dari perintah Allah?” Ibnu Abbas menjawab, “Bahkan itu adalah dari diri beliau sendiri, kemudian Allah menurunkan ayat tersebut.” (2)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Takhrij surat ini sudah disebutkan sebelumnya.
    2. Hadits shahih. An-Nasa'i meriwayatkan dalam Al-Kubra. Al-Qurthubi (10/7151) mengatakan; Abu Jahal datang dengan kesombongannya lalu Nabi memegang tangannya sambil berkata, “Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.” Abu Jahal berkata, “Apakah engkau mau menakut-nakuti aku. Demi Allah, sungguh aku adalah penduduk paling mulia dan luhur di lembah ini. Allah lalu menurunkan ayat ini kepada Rasulullah. Kedua hadits itu dituturkan oleh Ibnu Katsir (6/232).