Asbabun Nuzul Surat Al-Furqan Ayat 32 - Jawaban atas Tuduhan Kaum Musyrik Terhadap Anggapan Rasulullah sebagai Utusan Allah adalah Bohong

Ayat ini turun untuk menanggapi anggapan kaum musyrik bahwa pengakuan Rasulullah sebagai utusan Allah adalah bohong adanya karena AlQur’an turun kepada beliau secara bertahap, yang mereka anggap sebagai bukti kebencian Allah kepada beliau.

  1. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ المُشْرِكُوْنَ: إِنْ كَانَ مُحَمَّدٌ كَمَا يَزْعُمُ نَبِيًّا فَلِمَ يُعَذِّبُهُ رَبُّهُ؟ أَلَا يُنَزِّلُ عَلَيْهِ القُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً؟ يُنَزِّلُ عَلَيْهِ الآيَةَ وَالآيَتَيْنِ وَالسُّوْرَةَ؟ فَأَنْزَلَ اللهُ عَلَى نَبِيِّهِ جَوَابَ مَا قَالُوْا: (وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ القُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً) إِلَى آخِرِ الآيَةِ. (1)

    Ibnu ‘Abba>s berkata, “Kaum musyrik berkata, ‘Jika Muhammad memang benar seorang nabi seperti pengakuannya, mengapa Tuhan menyiksanya? Mengapa Dia tidak menurunkan Al-Qur’an kepadanya secara sekaligus; malah Dia menurunkan satu ayat, dua ayat, atau satu surah saja?’ Untuk menjawab tuduhan mereka itu Allah menurunkan firman-Nya, waqa>lallaz\i>na kafaru> laula> nuzzila ‘alaihil-qur’a>nu jumlatan wa>h}idah … hingga akhir ayat.”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Hasan; diriwayatkan oleh Ibnu Abi> H{a>tim dan D{iya>’uddi>n al-Maqdisiy dari jalur Ah}mad bin ‘Abdurrah}ma>n ad-Dasytakiy dari ayahnya dari al-Asy‘as\ dari Ja‘far bin Abul-Mugi>rah dari Sa‘i>d bin Jubair dari Ibnu ‘Abba>s. Namun kedua berbeda dalam hal perawi yang meriwayatkan dari Ah}mad bin ‘Abdurrah}ma>n ad-Dasytakiy. Bila Ibnu Abi> H{a>tim meriwayatkannya dari Abu> Bakr bin Ah}mad bin al-Qa>sim bin ‘At}iyyah, maka D{iya>’uddi>n al-Maqdisiy meriwayatkannya dari Abu> Sa‘i>d ‘Abdulla>h bin Ah}mad bin ‘Abdurrah}ma>n ad-Dasytakiy. Lihat: Ibnu Abi> H{a>tim, Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m, juz 8, hlm. 2689, hadis nomor 15126; D{iya>’uddi>n al-Maqdisiy, al-Ah}a>di>s\ al-Mukhta>rah, juz 10, hlm. 119–120, hadis nomor 119. ‘Abdul-Malik bin ‘Abdulla>h bin Dahi>sy dalam tah}qi>q-nya atas al-Ah}a>di>s\ al-Mukhta>rah mengatakan Abu> Sa‘i>d adalah perawi yang d}aif, sedangkan perawi lainnya yang bernama Ja‘far bin Abul-Mugi>rah dinilai jujur namun hafalan hadisnya agak lemah. ‘Abdul Malik dengan demikian mengatakan hadis ini hasan karena adanya hadis lain yang menguatkannya (h}asan bi al-muta>ba‘ah). Selain kepada Ibnu Abi> H{a>tim dan D{iya>’uddi>n al-Maqdisiy, as-Suyu>t}iy juga menisbatkan hadis ini kepada al-H{a>kim. Namun demikian, setelah ditelusuri, hadis dengan redaksi seperti ini tidak ditemukan dalam al-Mustadrak. Mungkin yang dimaksud oleh as-Suyu>t}iy adalah hadis dengan redaksi sedikit berbeda yang diriwayatkan al-H{a>kim dari jalur Mans}u>r dari Sa‘i>d bin Jubair dari Ibnu ‘Abba>s. al-H{a>kim menilai sanad hadis ini sahih berdasarkan syarat al-Bukha>riy dan Muslim; dan az\-Z|ahabiy setuju dengan pendapat ini. Bila hadis ini benar yang dimaksud oleh as-Suyu>t}iy maka sesungguhnya hadis dengan redaksi yang sama diriwayatkan pula oleh an-Nasa>’iy dari jalur yang sama. Lihat: al-H{a>kim, al-Mustadrak, dalam Kita>b at-Tafsi>r, juz 2, hlm. 242, hadis nomor 2878; an-Nasa>’iy, as-Sunan al-Kubra>, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Tafsi>r Su>rah al-Qadr, juz 10, hlm. 341, hadis nomor 11625.