Asbabun Nuzul Surat Al-Fath Ayat 5 - Menjawab Pertanyaan Sahabat Jika Menerima Keputusan Nabi dalam Menyepakati Perjanjian Hudaibiyah

Ayat ini turun untuk menjawab pertanyaan sebagian sahabat tentang apa yang akan mereka peroleh jika menerima keputusan Nabi untuk menyepakati Perjanjian Hudaibiyah.

  1. عَنْ أَنَسٍ أَنَّهَا نَزَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرْجِعَهُ مِنْ الْحُدَيْبِيَةِ، وَأَصْحَابُهُ يُخَالِطُونَ الْحُزْنَ وَالْكَآبَةَ، وَقَدْ حِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَسَاكِنِهِمْ، وَنَحَرُوا الْهَدْيَ بِالْحُدَيْبِيَةِ (إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا) إِلَى قَوْلِهِ (صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا) قَالَ: لَقَدْ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آيَتَانِ هُمَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ الدُّنْيَا جَمِيعًا. قَالَ: فَلَمَّا تَلَاهُمَا قَالَ رَجُلٌ: هَنِيئًا مَرِيئًا يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَدْ بَيَّنَ اللَّهُ لَكَ مَا يَفْعَلُ بِكَ، فَمَا يَفْعَلُ بِنَا؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْآيَةَ الَّتِي بَعْدَهَا (لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ...) حَتَّى خَتَمَ الْآيَةَ. (1)

    Anas bin Ma>lik mengisahkan bahwa ketika Nabi beranjak meninggalkan Hudaibiyah dan wajah para sahabat pada saat itu terlihat sedih dan murung akibat dihalangi kaum musyrik untuk menunaikan ibadah haji sehingga mereka terpaksa menyembelih hewan hadyu di Hudaibiyah, turunlah kepada Nabi firman Allah, inna> fatah}na> laka fath}an mubi>na> ... hingga firman-Nya, s}ira>t}an mustaqi>ma>. Dengan penuh suka cita beliau pun bersabda, “Baru saja Allah menurunkan kepadaku dua ayat yang lebih aku cintai daripada dunia dan isinya.” Begitu beliau selesai membaca dua ayat itu, seorang pria berkata, “Wahai Nabi Allah, selamat untukmu. Allah telah menjelaskan janji-janjinya kepadamu, lalu apa yang Allah janjikan untuk kami?” Allah lalu menurunkan ayat berikutnya, yakni firman Allah, liyudkhilal-mu’umini>na wal-mu’mina>ti janna>tin tajri> min tah}tihal-anha>ru ... hingga akhir ayat.


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; diriwayatkan oleh Ah}mad dan al-Bukha>riy; redaksi di atas adalah riwayat Ah}mad. Lihat: Ah}mad, al-Musnad, juz 19, hlm. 369, hadis nomor 12374; al-Bukha>riy, S{ah}i>h}} al-Bukha>riy, dalam Kita>b al-Maga>zi>, Ba>b Gazwah al-H{udaibiyyah, hlm. 1025, hadis nomor 4172. Muslim juga meriwayatkan paruh pertama hadis ini, namun tidak paruh keduanya. Lihat: Muslim, S{ah}i>h}} Muslim, dalam Kita>b al-Jiha>d wa as-Sair, Ba>b S{ulh} al-H{udaibiyah, hlm. 1413, hadis nomor 1786.