Asbabun Nuzul Surat Al-Muzammil Ayat 1 - Imam as Suyuthi : Nabi Muhammad Yang Berselimut Ketika Mendengar Ocehan Orang-Orang Kafir Quraish

  1. “Hai orang yang berselimut.”
    Al-Bazzar dan Ath-Thabarani meriwayatkan dengan sanad lemah dari Jabir, ia mengatakan; Orang-orang Quraisy berada di Darun Nadwah dan berkata, “Namailah laki-laki itu (Nabi Muhammad) dengan nama yang membuat orang-orang berpaling.” Mereka berkata, “Juru ramal.” Mereka berkata, “Bukan juru ramal.” Mereka berkata, “Orang gila.” Mereka berkata, “Bukan orang gila.” Mereka berkata, “Tukang sihir.” Mereka berkata, “Bukan tukang sihir.” Musyawarah tersebut sampai ke telinga Rasulullah S sehingga beliau kemudian berselimut menggunakan pakainya. Maka datanglah Jibril kepada beliau seraya berkata, “Hai orang yang berselimut.”
    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha'i tentang firman Allah, “Hai orang yang berselimut.” Ibrahim mengatakan; Ayat tersebut turun berkenaan dengan keberadaan Rasulullah yang berada dalam selimut. (1)

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Dha’if jiddan: Al-Haitsami meriwayatkannya dalam Al-Majma. Ia mengatakan; di dalamnya ada perawi bernama Mu’alla bin Abdurrahman Al-Wasithi yang seorang pembohong. Al-Qurthubi menuturkan dari Aisyah bahwasanya beliau berselimut sepanjang empat belas hasta, setengahnya aku pakai untuk tidur dan setengahnya untuk Nabi melakukan shalat. Demi Allah, selimut itu bukanlah dari sutera yang halus, sutera tebal, sutera kasar, maupun bulu.
    Al-Qurthubi mengatakan bahwa hadits ini tidak shahih karena ayat ini adalah ayat Makkiyyah, sedangkan Rasulullah menikahi Aisyah di Madinah. Al-Qurthubi (10/7070) mengatakan; Beliau telah berselimut dengan kenabian. Ibnu Katsir (6/197) mengatakan; Beliau berselimut dengan Al-Qur'an.
    Catatan: Al-Qurthubi (10/7069) mengatakan; Surat Makkiyyah secara keseluruhan. Ibnu Abbas dan Qatadah mengatakan; kecuali dua ayat yaitu, “Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan.” (Al-Muzammil: 10) dan ayat berikutnya.